Rabu, 26 Desember 2018

Tips Menghadapi Tes Potensi Akademik

Tips Menghadapi Tes Potensi Akademik
 
Tips Menghadapi Tes Potensi Akademik – Tes potensi akademikadalah sebuah tes yang barangkali pernah dirasakan oleh semua orang. Tes ini biasanya dilakukan pada penerimaan calon pegawai negeri sipil, rekrutmen karyawan perusahaan swasta, dan penerimaan mahasiswa baru. Bahkan, untuk kenaikan jabatan karier pun ada pula yang mewajibkan lolos tes potensi akademik sebagai salah satu syaratnya.

Untuk membantu Anda mempersiapkan diri mencapai skor maksimal, berikut 9 Tips Menghadapi Tes Potensi Akademik yang paling ampuh .
  • Berlatih Soal
Berlatih adalah kunci utama seseorang mencapai keahlian dan kesempurnaan. Semakin sering ia berlatih, semakin cepat kita akan menyelesaikan setiap soal yang harus dijawab. Berpaculah dengan waktu yang telah ditetapkan.

Hal ini akan membuat kita menjadi terbiasa karena seperti yang Anda ketahui, ketika kita menghadapi tes, maka akan ada batasan maksimal waktu pengerjaan dan setiap peserta tidak diperkenankan mengerjakan soal melebihi batas waktu tersebut.

Tidak perlu membeli buku-buku soal tes potensi akademik yang baru. Anda dapat menggunakan buku-buku terbitan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Anda dapat mencari soal-soal latihan tersebut di internet.
  • Mengakrabkan Diri dengan Tiap Karakter Soal
Setiap tes potensi akademik tentunya berbeda tergantung pada instansi penyelenggaranya. Soal-soal tes potensi akademik untuk Bappenas akan berbeda dengan soal-soal tes potensi akademik pascasarjana.
Hal ini dikarenakan setiap instansi penyelenggara memiliki para meter tersendiri yang menentukan apakah seseorang lolos tes potensi akademik atau tidak.
Pelajari setiap model dan karakteristik dari setiap soal sesuai dengan instansi penyelenggara tes potensi akademik yang Anda jalani.
Sebaiknya, Anda dapat mengeksplorasi setiap soal dari 3 tahun sebelumnya dan bertanya kepada para senior yang telah berhasil lolos dalam tes potensi akademik di tahun sebelumnya.
  • Mempelajari Tes Verbal
Dalam tes potensi akademik, Anda akan diperhadapkan pada tes verbal, dimana di dalamnya diperlukan pengetahuan yang cukup mumpuni mengenai sinonim, antonim, makna kata dan juga perbendaharaan kata yang cukup luas. Banyak-banyaklah membaca dan memahami berbagai istilah ketika Anda membaca koran, majalah ekonomi dan bisnis atau buku-buku sastra.
Ketika Anda menemukan berbagai kata-kata yang asing ditelinga, segeralah cari maknanya dan serap pengertian dari kata tersebut. Anda juga dapat membuat daftar kata-kata yang tidak umum dan yang sering muncul dalam soal agar Anda terbiasa dengan setiap kata dan makna dari kata tersebut.
  • Mengerjakan Tes Numerik
Pada tes ini, Anda akan diperhadapkan dengan operasi hitung matematika dasar. Selain itu, Anda perlu mengingat berbagai rumus yang diperlukan dalam menjawab soal-soal tersebut. Latihlah diri Anda untuk menghitung secara cepat dengan berlomba dengan waktu yang ditentukan. Semakin cepat Anda menyelesaikan soal, semakin banyak juga soal yang Anda kerjakan.
  • Manajemen Waktu
Anda disarankan untuk mengerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu. Ketika Anda stuck dengan satu soal yang agak rumit, Anda dapat melewatinya dan mengerjakan soal lain yang lebih mudah. Hal ini bertujuan agarAnda dapat menghemat waktu dan soal-soal yang dapat Anda kerjakan tidak terbengkalai karena memusingkan satu soal saja yang rumit.
  • Fokus Pada Tiap Sesinya dan Jangan Panik
Seperti pada tips diatas, Anda perlu fokus pada soal-soal yang dapat Anda kerjakan. Baca baik-baik setiap pertanyaan dan tinggalkan saja soal yang menurut Anda kurang familiar. Disinilah pentingnya setiap latihan yang terus dilakukan agar fokus terasah. Ketika menghadapi setiap soal, percayalah kepada potensi dan kemampuan Anda serta setiap persiapan yang telah Anda lakukan. Jangan biarkan diri kita menjadi gugup dan panik ketika mengerjakan soal.
  • Mulai kerjakan dari yang paling mudah
Bisa menyelesaikan soal yang dianggap paling sulit memang akan memberikan rasa puas tersendiri bagi anda, namun jangan terlalu mengikuti ego seperti itu dan anda harus membuang terlalu banyak waktu. Hal paling bijaksana yang bisa anda lakukan saat sedang melaksanakan tes potensi akademik ialah memulai dengan soal yang paling mudah terlebih dahulu, sehingga akan semakin banyak skor yang anda kumpulkan dalam waktu secepat mungkin.
  • Persiapan Fisik yang Prima
Latihan yang menguras kemampuan otak kita tentu saja membutuhkan asupan bergizi dan seimbang untuk menjaga kesehatan kita tetapprima. Jangan abaikan istirahat, olahraga dan juga gizi yang seimbang dari asupan Anda.
Ratusan soal dengan sekelumit cara penyelesaian yang tidak mudah serta waktu yang relatif cukup lama dapat menyedot stamina Anda. Biasakanuntuk sarapan setiap pagi terutama saat hari tes potensi akademik diselenggarakan.
  • Tak hanya fisik yang harus tetap prima, namun mental juga
Akan dirasa percuma jika anda sudah menyiapkan kondisi fisik anda sedemikian rupa, namun keadaan spiritual dan mental anda tidak demikian adanya. Ya, selain fisik anda yang harus selalu dalam kedaan baik ketika akan dan sedang melaksanakan tes potensi akademik, pastikan juga bahwa mental anda sedang baik-baik saja.
Ketika mental anda sedang prima, maka rasa tegang, takut, tidak percaya diri dan lain sebagainya akan hilang begitu saja. Sehingga anda akan lebih tenang dan percaya diri dalam menyelesaikan setiap soal ujiannya, dan soal-soal yang ada tidak akan terasa semenakutkan seperti yang ada dalam pikiran anda selama ini.
Tips menghadapi Tes Potensi Akademik lainnya adalah dengan mengikuti Pelatihan Tes Potensi Akademik. Di Pelatihan TPA ini Anda akan diajarkan mengenai sinonim, antonim, matematika, silogisme, logika cerita dan gambar. Selain itu, Anda juga akan diajarkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Mengapa Pelatihan TPA Penting ?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya, peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda, peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif  lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.



Karena secara umum potensi akademik merupakan potensiseseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan TPA ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang




Tips Menghadapi Tes Potensi Akademik

Jumat, 21 Desember 2018

Contoh Tes TPA Bappenas


Contoh Tes TPA Bappenas



Contoh Tes TPA Bappenas – Tes Potensi Akademik atau TPA merupakan tes psikologi yang dapat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara intelektual. Karena mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi/rendah-nya nilai TPA sering dihubungkan dengan tinggi/rendah-nya tingkat kecerdasan. TPA sesungguhnya merupakan versi Indonesia dari tes GRE atau Graduate Record Examination. Model, materi, dan bidang yang diuji dalam TPA sebagian besar merujuk kepada GRE. Saat ini, TPA  telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN di tahun 2018.


Bahkan kenaikan jabatan setingkat manager di berbagai perusahaan juga mensyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S1 dan S2.

SEJARAH

Organisasi penyedia layanan Tes Potensi Akademik (TPA), berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan penggunaan dan pengguna alat tes itu sendiri. Sebagai alat tes, TPA pertama kali dikembangkan bersamaan dengan berdirinya Overseas Training Office(OTO) di Bappenas pada tahun 1984. Tugas OTO Bappenas pada waktu itu adalah mengelola dan mengkoordinasikan dana hibah luar negeri untuk peningkatan SDM khususnya PNS melalui program beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Mengingat besarnya calon peserta dan tuntutan akan adanya kredibilitas untuk memilih calon peserta serta untuk menjamin keberhasilan penyelesaian studi peserta program yang diselenggarakan OTO Bappenas, dikembangkan suatu alat seleksi sejenis advanced level scholastic aptitude test (SAT) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat, dalam bahasa Indonesia. Konsep TPA dirancang mengikuti model Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) yang telah diterapkan secara luas di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil karena sebagian besar calon mahasiswa dikirm ke universitas di Amerika Serikat yang menuntut calon lolos saringan GRE. Disamping itu, penelitian di Amerika Serikat menunjukan angka total GRE lebih valid dibanding indeks prestasi undergraduate sebagai alat prediksi keberhasilan dalam pendidikan pascasarjana. Dari pelaksanaan tes pertama tersebut ternyata mendapat sambutan positif dari departemen dan lembaga non departemen yang menyatakan bahwa TPA sangat sesuai digunakan sebagai salah satu alat seleksi bagi calon peserta program S2 dan S3 luar negeri. Dari analisis item soal-soal TPA menunjukan bahwa validitas dan reliabilitas TPA cukup tinggi. Untuk menjaga kualitas dan kredibilitas TPA, Koperasi Bappenas secara periodik bekerjasama dengan konsultan dan lembaga, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam pengembangan TPA. Selain itu, OTO Bappenas juga terus memperbaiki sistem pendaftaran, pengadaan bahan, pelaksanaan tes, penilaian (skoring), dan penyampaian hasil kepada peserta. Pada perkembangan selanjutnya, TPA tidak hanya digunakan sebagai alat seleksi untuk program beasiswa S2 dan S3 luar negeri saja, namun juga digunakan sebagai alat seleksi penerimaan mahasiswa program S2 dan S3 oleh sebagian besar perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain itu TPA juga kemudian dipergunakan sebagai alat seleksi penerimaan pegawai baru dan mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non departemen di pusat dan daerah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta. Sebagai organisasi penyedia layanan, OTO Bappenas sebagai penyedia layanan di bawah lembaga pemerintah, sekarang telah diganti oleh lembaga berbadan hukum independen: Koperasi Pegawai Bappenas atau disebut juga dengan nama Koperasi Perencanaan. Koperasi Perencanaan memiliki unit khusus yang melayani permintaan penyelenggaraan TPA dan tes lain-lainya, yakni: Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT).

Apa Itu Tes Potensi Akademik (TPA)?

Tes Potensi Akademik atau TPA adalah salah satu bentuk tes psikologi yang banyak digunakan dalam proses rekrutmen kerja, baik di instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta.

Tak hanya itu, beberapa universitas dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) juga menjadikan TPA sebagai bagian dari proses seleksi.

Pasalnya, tes psikologi yang satu ini dianggap penting untuk melihat proses berpikir seseorang.

 

Jika memang penting, bagaimana tips sukses dalam menghadapi TPA?

 

Jika pernah mendaftar kerja di berbagai perusahaan, kamu mungkin tidak asing lagi dengan tes yang satu ini.

Tes Potensi Akademik atau TPA adalah salah satu jenis psikotes yang digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang.

Di Indonesia, TPA banyak dimanfaatkan dalam proses rekrutmen kerja, tes beasiswa, hingga tes masuk perguruan tinggi.

Bahkan, dikutip dari laman resmi Bappenas, TPA juga dirancang untuk melihat potensi intelektual yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang dalam menjalani pendidikan S2 atau S3.

Setidaknya ada tiga aspek yang dinilai dalam tes TPA, yakni verbal, numerikal, dan figural.

Kemampuan verbal adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan bahasa.

Adapun kemampuan numerikal adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan angka.

Sementara itu, kemampuan figural adalah kemampuan memahami dan berpikir menggunakan gambar.

Meskipun pertanyaan dalam Tes Potensi Akademik terkesan sederhana, banyak orang justru gagal dalam tes ini.

Alasannya beragam, mulai dari tidak teliti, kekurangan waktu, hingga bingung menentukan jawaban yang tepat.

Oleh karena itu, dibutuhkan trik khusus untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat sesuai waktu yang telah disediakan.

Tes Potensi Akademik menggunakan sistem penilaian skor. Semakin banyak jawaban yang berhasil kamu jawab dengan benar, semakin tinggi pula skormu.

Skor TPA

Rentang nilai TPA adalah dari 200 hingga 800. Nilai TPA rerata nasional adalah 500 dan nilai TPA rerata penerima beasiswa Proyek DUE (1997, 1998 dan 1999) adalah 550. Rentang nilai TPA minimum untuk lolos saringan seleksi S2 adalah 450-500 dan untuk lolos saringan seleksi S3 adalah 550-600.Bagi dosen baru, untuk memperoleh NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), TPA terendah adalah 530. Setiap kampus atau instansi biasanya memiliki kebijakan sendiri dalam menetapkan skor minimum. Baik untuk keperluan pendidikan (S1, S2, S3) ataupun untuk keperluan karir (kenaikan jabatan).

 

Mengapa TPA dibutuhkan dalam proses seleksi?

 

TPA bertujuan untuk mengukur kapasitas berpikir siswa, sehingga hasil tes ini dapat memprediksi apakah seorang siswa akan lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stress dengan tuntutan belajar di sekolah nantinya.

Siswa yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi akan memiliki proses berpikir dan strategi pemecahan masalah yang efektif dan efisien yang membuatnya lebih mudah mempelajari mata pelajaran di sekolah dan menyelesaikan persoalan, sehingga dia tidak mudah untuk mengalami kecemasan dalam belajar dan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik.

Hasil dari nilai TPA dapat pula digunakan sebagai profil kemampuan berfikir siswa (berfikir dengan bahasa, angka, atau gambar) yang dapat dipergunakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran di sekolah tersebut atau membantu siswa secara individual. Sehingga, proses pembelajaran siswa akan lebih efektif dan optimal karena siswa dapat memaksimalkan potensi kemampuan berpikirnya (dengan bahasa, angka, atau gambar) dalam belajar.

 

Contoh, seorang siswa yang mempunyai profil kemampuan berfikir yang menunjukkan kekuatan kemampuan berfikir dengan gambar dibandingkan dengan kemampuan dalam berfikir bahasa dan angka, maka anak sebaiknya diminta untuk membuat sketsa-sketsa gambar untuk memahami pelajaran yang bermuatan bahasa yang tinggi. 

 

Pasalnya, tes TPA merupakan versi Indonesia dari Graduate Record Examination (GRE) yang berlaku di taraf internasional. Jenis soal dan tujuannya pun serupa.


Berikut merupakan Contoh Tes TPA Bappenas yang mungkin sering di keluarkan pada soal-soal TPA nantinya. Di bawah adalah contoh soal tes TPA pahami dengan seksama supaya paham dan bisa ingat pada Waktu tes TPA nantinya.


Tes Persamaan Kata (Sinonim)
Pilih satu jawaban yang paling dekat artinya dengan kata yang tercetak KAPITAL
  1. GANCU =
A.Serokan
B.karung
C.Timbangan
D.Pengait
E.Galah
  1. ISTAL =
A.Kandang Sapi
B.Kandang Kambing
C.Kandang Kuda
D.Kandang Gajah
E.Kandang Macan
  1. HATTA =
A.Atau
B.Bahwa
C.Karena
D.Lalu
E.Dan
  1. LAIK =
A.Patut
B.Berguna
C.Cocok
D.Serasi
E.Sesuai
  1. EPILOG =
A.Kesimpulan
B.Pendahuluan
C.Preambul
D.Penutup
E.Mukadimah

Tes Lawan Kata (Antonim)
Pilih satu jawaban yang paling berlawanan artinya dengan kata yang tercetak KAPITAL
  1. AWAM ><
A.Khusus
B.Pandai
C.Bodoh
D.Umum
E.Pakar
  1. PROLETAR ><
A.Feodalis
B.Kapitalis
C.Komunis
D.Sosialis
E.Individualis
  1. DESKRIPTIF ><
A.Fiktif
B.Persuatif
C.Perspektif
D.Argumentatif
E.Naratif
  1. PREFIKS ><
A.Awalan
B.Akhiran
C.Imbuhan
D.Sisipan
E.Keterangan
  1. ABOLISI ><
A.Keringanan
B.Grasi
C.Pengurangan
D.Pemberatan
E.Penambahan

Tes Padanan Hubungan Kata (Analogi)
Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pola kata yang tercetak KAPITAL
  1. JARUM : BENANG =
A.Lurah : Aparat
B.Manajer : Karyawan
C.Bapak : Anak
D.Pemimpin : Pengikut
E.Komandan : Tentara
  1. IKLIM : KLIMATOLOGI =
A.Fosil : Antropologi
B.Asal-Usul Kata : Etnologi
C.Sekolah : Pedagogis
D.Bintang : Astrologi
E.Kulit : Dermatologi
  1. SEGI TIGA : PIRAMIDA =
A.Lingkaran : Bola
B.Segi Empat : Kotak
C.Segi Lima : Pentagon
D.Segi Enam : Kubus
E.Segi Delapan : Oktagon
  1. STETOSKOP : DOKTER = OSILOSKOP :
A.Neurolog
B.Arkeolog
C.Masinis
D.Montir
E.Insinyur
  1. SEKUTU : KOMPETISI = KOLABORASI :
A.Teman
B.Persaingan
C.Lawan
D.Musuh
E.Pertandingan
Tes Deret Angka
Pilih satu jawaban yang sesuai dengan pola angka Aritmetika.
  1. 706, 705, 702, 697, 690, …
A.684
B.683
C.682
D.681
E.680
  1. 4, 2, 2, 5, 6, 4, 4, 7, 8, 6, 6, 9, 10, …
A.11
B.10
C.9
D.8
E.7
  1. 6, 9, 7, 12, 9, 15, 13, 18, …
A.12
B.15
C.18
D.21
E.24
  1. 81, 6, 9, 27, 12, 15, 9, 18, …
A.3, 23
B.12, 21
C.21, 3
D.12, 23
E.12, 3
  1. 25, 23, 21, 23, 21, 19, 21, 19, 17, 19, …
A.17, 25
B.17, 23
C.17, 21
D.17, 15
E.17, 13
Tes Numerik
Pilih satu jawaban yang paling tepat.
  1. Jika x = 60 derajat dan jika sudut suatu segitiga adalah 2y, 4y, dan 4y maka …
A.x > y
B.x < y
C.x = y
D.2x = 3y
E.x dan y tidak bisa ditentukan
  1. Diketahui panjang sisi-sisi sebuah segitiga sama sisi adalah 3 cm dan di dalamnya dibuat segitiga sama sisi yang panjangnya 1 cm. Berapakah jumlah maksimum segitiga kecil yang dibentuk?
A.3
B.6
C.9
D.12
E.15

  1. Sebuah Aquarium panjangnya 4 kaki, lebarnya 3 kaki, dan dalamnya 2 kaki. Jika air dalam aquarium mencapai 4 inci dari atas aquarium maka berapa kaki kubikkah volume air yang ada di aquarium? (1 kaki= 12 inci)
A.8
B.12
C.16
D.20
E.24
  1. Sebuah balok berukuran 9 m x 300 cm x 12 m dipotong menjadi kubus dengan ukuran terbesar yang dapat dibuat. Berapa banyakkah kubus yang dapat dibuat?
A.6
B.8
C.10
D.12
E.14
  1. Sebuah bujur sangkar B, luasnya 81 yang memiliki sisi y. Sedangkan A adalah persegi panjang dengan sisi 18, dan sisi yang lainnya x. Bila luas A sama dengan 2 kali luas B, maka …
A.x > y
B.y > x
C.x = y
D.3y = x+2
E.x dan y tidak bisa ditentukan


TES LOGIKA ANALISA
Pilih satu jawaban dengan menggunakan Logika Analisa
  1. Semua pengendara harus mengenakan helm. Sebagian pengendara mengenakan sarung tangan.
A.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm
B.Semua pengendara tidak mengenakan sarung tangan
C.Sebagian pengendara mengenakan helm dan sarung tangan
D.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm dan sarung tangan
E.Sebagian pengendara tidak mengenakan helm dan tidak mengenakan sarung tangan
  1. Semua yang hadir merupakan anggota perkumpulan, sebagian yang hadir adalah psikolog.
A.Semua psikolog hadir dalam rapat
B.Semua anggota perkumpulan adalah psikolog
C.Semua anggota perkumpulan yang hadir
D.Sebagian psikolog adalah anggota perkumpulan
E.Sebagian yang hadir bukan anggota perkumpulan
  1. Tidak semua hipotesis penelitian terbukti benar. Beberapa penelitian skripsi tidak menguji hipotesis.
A.Beberapa sarjana tidak menulis skripsi
B.Beberapa hipotesis skripsi tidak terbukti benar
C.Semua hipotesis skripsi terbukti benar
D.Semua hipotesis penelitian terbukti benar
E.Semua sarjana, hipotesis skripsinya benar
  1. Ada lima orang bersahabat : Yuan, Dian, Nadia, Nisa, dan Yuni. Yang paling muda di antara mereka Yuni. Yuan tidak lebih tua dibandingkan Dian dan Nadia. Hanya Yuan lebih muda dari Nisa. Nadia lebih tua dibandingkan Dian. Urutan usia kelima orang sahabat tersebut dari yang paling tua ke yang paling muda adalah:
A.Nadia, Dian, Nisa, Yuan, Yuni
B.Yuan, Nadia, Nisa, Dian, Yuni
C.Yuni, Nisa, Yuan, Nadia, Dian
D.Yuni, Yuan, Nisa, Dian, Nadia
E.Nadia, Dian, Yuan, Nisa, Yuni
  1. Ogis lebih tinggi daripada Benny, Rangga lebih pendek daripada Ogis, maka:
A.Jika Rangga 180 cm, Benny 180
B.Jika Rangga 180 cm, Benny tingginya kurang dari 180 cm
C.Jika Rangga 180 cm, Benny tingginya lebih dari 180 cm
D.Jika Ogis 180 cm, Benny dan Rangga tingginya kurang dari 180 cm
E.Tidak ada jawaban yang tepat

Beberapa tips agar sukses menghadapi tes TPA.

 

 

•  Latihan soal

Meskipun terkesan mudah, Tes Potensi Akademik adalah jenis tes yang harus dilatih berulang kali.

Siapkan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum tes untuk latihan soal.

Dengan banyak latihan, kamu akan menemukan trik yang paling sesuai untuk mengerjakan setiap jenis soal.

Selain itu, kamu juga bisa mengerjakan waktu yang lebih singkat.

 

•  Istirahat sebelum menjalani tes TPA

Pastikan badan dan pikiranmu bugar ketika mengerjakan TPA.

Salah satu tips persiapan psikotes kerja yang bisa kamu lakukan adalah istirahat cukup pada malam sebelum tes Dengan demikian, kamu bisa lebih konsentrasi dalam menjawab setiap soal.

 

• Fokus pada soal yang sedang dikerjakan

Ada banyak soal yang terdapat dalam TPA. Sementara itu, waktu yang tersedia sangatlah sedikit. Oleh karena itu, fokuslah pada soal yang sedang kamu kerjakan. Jangan memikirkan soal yang sudah lewat ketika kamu sudah mulai mengerjakan soal yang baru.

 

• Kerjakan soal mudah terlebih dahulu

Ketika membaca soal, kamu harus bisa menilai apakah pertanyaan tersebut bisa kamu jawab dengan cepat atau tidak. Hindari menghabiskan waktu pada soal yang sulit. Segera pindah mengerjakan soal lain yang lebih mudah.

 

Itulah penjelasan lengkap tentang Tes Potensi Akademik atau TPA. Kini, kamu bisa mempraktikkan beberapa tips tersebut agar sukses menghadapi TPA. Demikian Postingan kami kali ini mengenai Contoh Tes TPA Bappenas. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungannya.


Untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Pelatihan TPA Bappenas.

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas Silahkan KLIK WhatsApp Sekarang



Contoh Tes TPA Bappenas